Langsung ke konten utama

Peninggalan belanda yang ada di bandung


Peninggalan Belanda di Bandung 
 Ada banyak bangunan dibangun dengan gaya kolonial Belanda klasik selama akhir abad 18 dan awal abad ke-19. Penduduk setempat saat ini menyebut sebagai Bandoeng tempo doeloe (old Bandung). Dekorasi artistik sangat populer sepanjang paruh awal abad ke-20 dan kota dan pinggiran kota itu mempertahankan banyak contoh yang baik dari gaya arsitektur ini. Pemerintah kota memiliki kecenderungan untuk bersandar menuju gaya modern di seluruh kota dengan banyak daerah dengan jembatan baru, bank, mal dan komersial. Namun banyak bangunan bersejarah memiliki perintah konservasi dan ada beberapa contoh yang sangat baik dijaga dan dipelihara dari arsitektur era kolonial untuk dilihat. Organisasi non-profit Bandung Heritage Society telah dibentuk baru-baru ini, untuk membantu dalam upaya lebih melestarikan bangunan bersejarah kota. Lihat juga 2 Bangunan Megah di Palembang Peninggalan Belanda.
Gambar Vila Isola Bandung
1. Villa Isola, Jl. Dr Setiabudi 229.
Arsitek: C.P.W. Schoemaker. Dibangun pada tahun 1932. Terletak di bagian utara Bandung, yang menghadap ke kota ke selatan dan gunung Tangkuban Perahu di utara. Villa Isola dan 2 kebunnya memiliki desain megah dengan arsitek menggabungkan pemandangan unik dan gaya arsitektur Indo-Eropa. Seni monumental ini kemudian digunakan untuk sebuah hotel bernama Hotel de Luxe. Sekarang berfungsi sebagai (Universitas Pendidikan Indonesia) bangunan.
Gambar Gedung Merdeka bandung
2. Gedung Merdeka, Jl. Asia-Afrika 65 (dekat alun-alun atau alun-alun kota).
Arsitek: Van Gallen Last dan Schoemaker C.P.W. Dibangun pada tahun 1895 untuk sebuah club house bagi orang-orang kaya bernama Concordia Society. Pada tahun 1955, bangunan ini terkenal sebagai tempat pertama Konferensi Asia-Afrika. Sekarang adalah museum untuk konferensi itu.
Gambar Savoy Homann Hotel
3. Savoy Homann Hotel, Jl. Asia-Afrika 112, dibangun pada tahun 1880, direnovasi pada tahun 1938 oleh seorang arsitek Belanda AF Aabers dengan gaya Dekorasi artistik seperti yang dilihat hari ini. Prince dan Ratu Belgia, Gubernur Jenderal Indo-China, The Duchess of Westminster dan bahkan Charles Chaplin telah tinggal di sana tiga kali. Anda juga bisa tetap tinggal di hotel ini dan menikmati waktu kolonial tua.
Gambar Hotel Preanger Bandung
4. Grand Hotel Preanger, Jl. Asia-Afrika 81.
Memiliki dua sisi: fasad lama dan sisi sayap modern. Fasad lama memiliki cerita yang menarik, sebagai CPW Schoemaker dirancang dengan gaya Dekorasi artistik yang dicampur dengan budaya lokal.Itu adalah isu kontroversial pada saat itu, tetapi yang memberikan gaya yang unik.
Gambar Gedung Sate Bandung Indah
5. Gedung Sate, Jl. Diponegoro.
Arsitek:. J. Gerber, dibangun pada tahun 1921 ini digunakan sebagai kepala Hindia Belanda. Atap memiliki dekorasi sate, sate adalah makanan popular yang sangat terkenal di Indonesia bahkan dunia. Dengan 6 ornamen, melambangkan 6 juta guldens biaya pembuatan bangunan. Sekarang merupakan kompleks kantor Gubernur Jawa Barat dan rumah provinsi setempat. Menariknya, bangunan ini campuran gaya arsitektur yang berbeda: Spanyol gaya untuk jendela, renaissance Italia untuk seluruh bangunan, dan antara pura Bali & pagoda Thailand untuk atap. Fasad menghadap langsung ke Gunung Tangkubanperahu. Bangunan ini terbuka untuk umum, anda bisa meminum bajigur panas sambil menonton pemandangan kota dari lantai atas.
Mesjid Cipaganti Bandung
6. Masjid Cipaganti, Jl. Cipaganti.
Arsitek: C.P.W. Schoemaker, dibangun pada tahun 1933. Itu satu-satunya masjid yang dibangun di daerah perumahan Eropa di bagian utara Bandung. Fasad pusat masih memiliki rancangan aslinya, dan masjid telah diperluas untuk kedua sisinya.
Gambar ITB Bandung
7. ITB Barat dan Aula Timur (Aula Barat & Timur ITB), Jl. Ganesha 10.
ITB adalah Institut Teknologi Bandung, lembaga teknologi tertua di Indonesia. Dibangun pada tahun 1918 oleh arsitek Maclaine Pont. Yang paling menonjol adalah arsitektur Belanda dan India Barat dan Aula Timur lembaga ini, di mana menggunakan gaya arsitektur Sumatera Barat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah hand and body lotion

Putri duyung

Sejarah lilin