Majalah

Sekilas Perkembangan Majalah 

Jika kita membahas tentang media cetak, pasti kita akan berpikir apa saja yang digolongkan sebagai media cetak. Mungkin dalam pikiran kita pertama kali akan muncul surat kabar, tapi kali ini mari kita bahas sekilas tentang “saudara” nya surat kabar, yaitu majalah. Apa kalian tahu sejarah tentang majalah?
Majalah adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas dan diterbitkan secara berkala. Pengertian lain majalah adalah penerbitan berkala yang berisi artikel dan cerita di dalamnya, biasanya bersifat lebih ringan daripada surat kabar atau koran.
Majalah yang paling awal adalah majalah Erbauliche Monaths-Unterredungen (1663-1668) diterbitkan oleh Jhonn Rist, seorang teolog dan penyair dari Hanburg, Jerman. Tapi banyak yang mengira bahwa majalah pertama adalah The Gentleman’s Magazine, yang diterbitkan pada 1731 di London dan berhenti terbit pada September 1907. Edward Cave adalah editor dari majalah tersebut dibawah nama pena “Sylvanus Urban”. Dia adalah orang pertama yang menggunakan istilah “majalah” di analogi sebagai gudang militer dari berbagai material, yang berasal dari bahasa arab yaitu “makazin”.
Perkembangan majalah di Inggris dimulai pada 1704 yaitu Daniel Defoe menerbitkan sebuah Review yang berbentuk seperti majalah dan surat kabar, ukuran halamannya kecil, terbit tiga kali dalam seminggu. Defoe berperan sebagai pemilik, penerbit, editor sekaligus sebagai penulisnya. Setelah itu, pada 1790 Richard Steele menerbitkan majalah The Tatler. Setelah itu, dia menerbitkan majalah The Spectator bersama Joseph Addison. Majalah tersebut berisi berita politik, berita internasional, tulisan-tulisan yang berbau moral, berita hiburan dan gosip.
Benjamin Franklin adalah orang yang mempelopori adanya majalah di Amerika. Pada tahun 1740, Benjamin menerbitkan sebuah majalah yaitu General Magazine. Namun, masa kejayaan “Majalah” adalah sekitar tahun 1820 – 1840. Majalah yang paling dikenal saat itu adalah majalah Saturday Evening Post pada 1821 dan North American Review.
Sedangkan pada abad 20 majalah yang terbilang paling sukses adalah majalah Reader’s Digest yang penerbitnya adalah seorang suami istri Dewitt Wallace dan Lila pada 1922 ketika mereka masih berusia 20-an. Pada 1973 Reader’s Digest bisa mencapai 18 juta pembaca. Angka tersebut adalah angka yang sangat gemilang untuk sebuah majalah pada saat itu. Pembaca majalah tersebut pun bukan hanya dari Amerika saja tapi dari negara lain.
Keberhasilan majalah tersebut mendorong terciptanya majalah Time. Lalu, terbitlah majalah Life, Fortune and Sport Illustrated. Majalah Life adalah majalah berita yang menggunakan gambar di dalamnya. Majalah lain yang tak kalah sukses adalah Majalah Playboy pada1953. Majalah Playboy adalah majalah yang isinya khusus pria dewasa. Pada 1970 sirkulasi penerbitannya bisa mencapai 6 juta eksemplar.
Perkembangan majalah merambah ke Indonesia sebenarnya sudah mulai sebulam merdeka. Tetapi majalah yang terbit pada saat itu tidak ada yang bertahan lama. Pada tahun 1914 pernah terbit majalah De’Craine yaitu majalah pembawa kaum kerani atau juru tulis kebun. Lalu, tahun 1939 di Banjarmasin terbit majalah yaitu majalah Perintis. Majalah tersebut adalah majalah dwimingguan yang beredar dikalangan supir.
Pada tahun kemerdekaan Indonesia yaitu 1945 terdapat majalah yang terbit dipimpin oleh Markoem Djojohadisoeparto dan diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara yaitu majalah Pantja Raja di Jakarta. Selain itu, di Ternate terbit majalah mingguan Menara Merdeka yang diterbitkan oleh Arnold Monoutu dan Dr Hassan Missouri Oktober 1945 berisi berita-berita dari Radio Republik Indonesia. Tadjib Ermadi juga menerbitkan majalah berbahasa Jawa yaitu Djojobojo dan di Blitar terdapat juga majalah berbahasa Jawa saat itu yaitu Obor (Suluh).
Pada awal kemerdekaan, Soemanang SH menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan, serta menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat. Majalah tersebut bernama Revue Indonesia.
Di era orde lama majalah tidak begitu berkembang. Salah satu Majalah yang tercatat eksis pada masa orde lama adalah Star Weekly. Selain itu ada majalah yang beredar di Bogor yaitu Gledek, tetapi tidak bertahan lama.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin baik, maka perkembangan majalah pun semakin pesat. Pada zaman orde baru tercatat lebih dari 10 majalah terbit dengan berbagai tema dan pilihan.
Majalah yang terbit pada masa Orde Baru yaitu:
  1. Majalah Keluarga                             : Ayahbunda, Famili
  2. Majalah Berita                                  : Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
  3. Majalah Wanita                                :  Kartini, Femina, Sarinah
  4. Majalah Pria                                     : Matra
  5. Majalah Remaja Wanita                   : Gadis, Kawanku
  6. Majalah Remaja Pria                        : Hai
  7. Majalah Umum                                 : Intisari, Warnasari
  8. Majalah Ilmiah Popular                    : Prisma
  9. Majalah Pertanian                            : Trubus
  10. Majalah Humor                                 : Humor
  11. Majalah Hukum                                : Forum Keadilan
  12. Majalah Olahraga                            : Sprotif, Raket
  13. Majalah Berbahasa Daerah             : Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa, Yogyakarta)

Jika kita membahas tentang jenis-jenis majalah, secara garis besar bisa kita kelompokan sebagai berikut:
  1. Mass Magazine
Majalah yang bersifat umum karena pembacanya dari berbagai kalangan.
       2.  News Magazine
Majalah yang berisi tentang isu-isu kontemporer.
       3. Class Magazine
Disebut sebagai Majalah berkelas. Kualitas majalah dan kontennya ditujukan bagi pembaca yang berpendidikan tinggi dan tertarik pada urusan publik serta sastra.
       4. Specialized Magazine
Majalah yang menyajikan konten spesifik untuk pembaca yang spesifik. Specialized Magazine dibagi menjadi 3 yaitu Business Papers (Penerbitan berkala yang diterbitkan oleh lembaga independen dan bersifat komersil), Company Publications (Penerbitan berkala oleh perusahaan yang ditujukan untuk karyawan, pengecer, pelanggan dan pemegang saham) dan Associations Journal (diterbitkan oleh asosiasi atau organisasi tertentu).
Sedangkan majalah di Indonesia yang terbit sebelum kemerdekaan 1945 merupakan salah satu koleksi yang dipamerkan di Museum Penerangan, antara lain : 
Majalah “Soeara Muhammadijah”


 
Majalah berbahasa dan beraksara Jawa, Soeara Muhammadijah, terbit diYogyakarta sejak tahun 1915. Dalam salah satu edisinya memuat keterangan  singkat agama Islam. Sedekah atau selamatan tetukon dan ngelmi sejati.
Majalah “Adil”
Majalah mingguan “Adil” yang terbit di Surakarta 1930 yang dipimpin oleh Soerono Wirahab tahun 1930.
Majalah Daulat Ra’jat

Majalah Daulat Ra’jat, Jakarta,edisi 31 Septembar 1931. Majalah ini terkenal karena memuat tulisan–tulisan Moh. Hatta dari Rotterdam Shahrir dan tokoh–tokoh pergerakan nasional lainnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah hand and body lotion

Putri duyung

Sejarah lilin